Kami terima jasa desain rumah dan ruko. Melayani pemesanan pembuatan gambar rumah dan rencana anggaran biaya.Hub.:085745934324
Rabu, 10 April 2013
BAJA RINGAN UNTUK RANGKA ATAP
Rangka atap, jika terbuat dari kayu mudah terserang rayap, jika terbuat dari baja biasa mudah terserang karat. Kini ada alternatifnya yaitu baja ringan.
Teknologi material untuk atap dan rangkanya terus berkembang. Saat ini material baru yang sedang dikenalkan adalah rangka atap yang terbuat dari baja ringan. Teknologi rangka atap baja ringan ini berasal dari Negara tetangga kita, Australia. Menurut Ir. EMC Puspita Sari (Marketing Manager PT Blue Scope Lysaght Indonesia), rangka atap baja ringan ini merupakan inovasi terbaru. Inovasi yang merupakan jawaban masalah kuda-kuda atap dari kayu atau material baja biasa.
Anti Rayap
Pada awalnya, teknologi kuda-kuda atap menggunakan bahan kayu. Tetapi material ini mendatangkan beberapa maslah. Rayap dan kualitas kayu yang tidak standar merupakan ancaman terbesar. Meskipun sudah menggunakan bahan kimi anti rayap, serangga ini memiliki kemampuan menemukan celah terkecil untuk dirusak. Proses pengambilan gelondong kayu dari hutan, pengiriman, pengawetan, dan pemakaian kayu pun mempengaruhi kualitas kayu tersebut. Inilah kualitas yang sulit dibedakan secara kasat mata.
Puspita menjelaskan, teknologi bangunan kini telah berubah dan lebih banyak menggunakan baja sebagai ganti kayu. “Sudah saatnya mengurangi penggunaan kayu untuk material yang bersifat structural, “tambahnya. Selain proses pengerjaannya cepat, bahan baja tidak menimbulkan asap jika terjadi kebakaran. Ini sangat menguntungkan proses evakuasi.
Bukan Baja Biasa
Material Baja sendiri mempunyai masalah, yaitu pada potensi karat dan bobotnya yang berat. Pada proses pemasangan baja secara konvensional, karat bias terjadi pada sambungan yang menggunakan las. Sedangkan sifat baja yang tebal dan berat akan mempersulit dan memperlambat proses pemasangan.
Lain halnya dengan baja ringan. Baja ringan yang dilapisi oleh campuran zinc dan alumunium—yang disebut zincalume— tahan karat 4 kali lebih baik dibandingkan baja yang dilapisi zinc (galvanis) saja. Material ini biasanya digunakan untuk industry konstruksi seperti penutup atap gelombang, rangka atap, ducting, serta lisplang. Sektor industri lain, seperti pembuatan dinding kulkas dan badan mobil pun menggunakan bahan ini.
Pemasangan Lebih Cepat
Rangka atap baja ringan ini dibuat di pabrik dalam beberapa bentuk. Baja profil C digunakan sebagai pembentuk rangka utama, sedangkan profil U digunakan sebagai reng. Reng merupakan bagian rangka atau tempat untuk meletakkan penutup atapnya, seperti genteng. Jadi, pada rangka atap baja, tidak lagi diperlukan gording dan kasau yang pasti ada pada rangka atap dari kayu.
Proses pembentukan baja profil ini dilakukan menggunakan mesin, sehingga ukuran setiap detil pada material ini sangat presisi. Selain itu, semua sambungan menggunakan baut tanpa mur (sel drilling screw). Proses pemotongannya pun lebih mudah karena ketebalan material ini relative kecil ( hanya 1 mm). Bobot rata-rata baja ringan ini hanya 9 kg/m2. Ini jauh lebih ringan dibandingkan kayu yang bobotnya 18 kg/m2 dan baja yang mencapai 25 kg/m2.
Semua hal tersebut mempercepat proses pemasangan di lapangan. “Untuk luasan yang sama, pemasangan rangka atap baja ringan hanya membutuhkan waktu separuh dari pemasangan rangka atap kayu atau baja,” tambah Puspita.
Desain Fleksibel
Pemasangan rangka atap baja ringan sudah menggunakan program komputer. Program ini memang dirancang khusus untuk desain struktur kuda-kuda atap. Semua jenis penutup atap (genteng keramik, genteng beton, genteng metal, atau sirap) beserta “tambahan”-nya (water heater, water storage) dapat digunakan pada konstruksi ini. Beban-Beban lain yang menumpu pada konstruksi atap (lampu gantung, AC dan ducting), juga sudah diperhitungkan oleh program tersebut.
Bentuk rencana atap yang terbuat dari amterial ini tidak hanya berupa segitiga biasa, tetapi dapat berupa bentuk lengkung dengan kemiringan plafon yang disesuaikan. Selain itu asesoris atap dari amterial lain juga dapat digabungkan pada atap yang menggunakan rangka ini. “Dengan demikian, pemilik rumah dan desainer bebas menentukan tipe atap rumahnya,” jelas Puspita.
Dengan rangka atap baja ringan, Anda tidak perlu khawatir kan rayap dan karat5. Apalagi harga material ini relative sama dengan produk sejenis.
Selasa, 09 April 2013
AGAR PENGECATAN SUKSES
Jika Anda memutuskan untuk mendandani rumah dengan cat eksterior, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
- Pengerasan (curing) semen pada plesteran dan acian harus sempurna. Minimal telah berusia 28 hari, agar permukaan tembok tidak lembab. Bila diukur dengan protimeter (alat pengukur kadar air) hasilnya sudah dibawah 18 %. Sedangkan alkali sebaiknya menunjukkan pH 7 sampai dengan 9.
- Pastikan bahwa permukaan yang akan Anda cat dalam kondisi bersih. Gosok permukaan tembok dengan kertas amplas kasar atau siakt sambil diguyur air bersih. Kemudian keringkan dengan lap bersih.
- Perbaiki terlebih dahulu bagian-bagian yang mengalami kerusakan, misalnya dinding yang gompel/cuil.
- “Sembuhkan” dahulu penyebab kerusakan/masalah, sebelum Anda mulai mengecat. Contohnya bilah cat yang menggelembung disebabkan oleh kebocoran pip[a yang tertanam di dalam dinding, maka Anda harus memperbaiki kebocoran itu lebih dahulu.
- Lakukan pengecatan saat hari cerah dan tembok dalam keadaan kering, sebaiknya tembok tidak langsung kena sinar matahari.
- Jangan menggunakan plamur (dempul) tembok, karena akan menyebabkan lapisan cat terkelupas, terkjadi warna belang atau tampilan yang kurang baik.
- Gunakan kuas dengan bulu dari nilon atau polyster untuk cat dengan binder (perekat) lateks.
- Ada merk cat yang proses pengecatannya dibagi menjadi dua tahap, yaitu pemberian cat dasar dan cat akhir.Selang waktu antara aplikasi setiap lapis harus cukup lama, yaitu antarta 2-4 jam. Tetapi sebaiknya minimal 8 jam atau semalam.
Sumber : Tabloid Rumah
CAT EKSTERIOR
Apa yang pertama dilihat orang
dari rumah Anda?
Tentu saja penampilan luarnya.
Karena itu agar terlihat cantik,
gunakan cat yang tepat.
Sebenarnya, cat eksterior yang baik tidak
sekadar menunjang penampilan yang oke. Lebih dari itu, cat eksterior berperan
dalam menjaga kesehatan dan kekuatan bangunan. Contohnya, cat yang baik akan
membuat dinding tidak mudah lapuk sehingga kelembaban tidak menembus ke dalam
ruangan. Cat kayu eksterior yang baik juga mencegahserangan rayap rumah Anda.
Komponen Penyusun
Menurut Harry Tanu Prayogi Direktur CV Mowilex, secara umum
cat eksterior terdiri dari 4 komponen penyusun.
1. Perekat (Binder)
Bahan perekat yang baik untuk cat eksterior adalah lateks. Saat ini
lateks umumnya terbuat dari bahan sintetis, yakni akrilik. Biasanya, pada
kaleng kemasan cat eksterior yang baik tertulis 100% acrylic.
Lateks berkualitas tinggi yang dikandung cat, akan member daya rekat yang
kuat terhadap permukaan yang dicat. Dengan kata lain, cat tidak mudah
mengelupas. Selain itu, lateks yang baik dapat mengikat partikel zat warna
lebih kuat sehingga menghasilkan warna cat yang dapat bertahan lama (tidak
cepat menguning).
Cat dengan binder lateks, akan cepat mongering ketika diaplikasikan.
Jenis ini tahan terhadap terpaan cuaca. Namun, tak ada gading yang tak retak.
Kelemahan cat jenis ini adalah mudah tergores dan ternoda (dibandingkan cat oil
based).
2. Pigmen
Pigmen terbagi menjadi dua
bagian.
a.
Zat warna
Aslinya, cat tidak memiliki warna. Pigmen adalah adalah zat yang
ditambahkan, agar cat bisadisebut berwarna biru, merah dan seterusnya.
b.
Pengisi (filler)
Ditambahkan untuk membantu daya tutup permukaan dari cat. Yang biasa
digunakan untuk pengisi ini adalah kapur. Cat yang murah biasanya menggunakan
filler lebih banyak daripada zat warnanya. Inilah yang kelak akan menyebabkan
dinding anda mengapur.
3. Pengencer
Berfungsi sebagai penentu kekentalan dari cat. Bahan yang digunakan
umumnya adalah air.
4. Bahan Pembantu (additive)
Adalah
bahan-bahan tambahan yang dimasukan
untuk meningkat mutu cat. Misalnya anti bakteri, anti jamur, dan zat
pengawet. Perbedaan cat interior dan ekterior terletak pada bahan perekatwq dan
bahan tambahan. Cat interior umumnya menggunakan bahan non acyrilc sebagai
binder. Kemudian untuk bahan tambahan, zant anti zamur dan bakterinya tidak
sebanya zat eksterior.
Pilihan Warna
Warna-warna cerah yang berasal dari pigmen organic —seperti biru dan ungu— kurang tahan bila dipakai untuk ekterior. Warna yang berasal dari
pigmen organic sangat peka terhadap garam-garam yang keluar dari tembok. Kandungan garam yang ada pada
tembok berasal dari air yang digunakan untuk campuran adukan semen. Misalnya air
yang diambil dalam tanah yang berlokasi dekat pantai, biasanya sudah bercampur
dengan air laut sehingga kadar garamnya tinggi. Meskipun pada saat tembok telah
kering, tetapi jika ada retak rambut, maka garam-garam ini akan keluar dan
bereaksi dengan cat.
Warna-warna
yang lebih “tahan banting” adalah warna yang berasal dari pigmen anorganik.
Warna seperti merah dan cokelat tanah berasal dari logam seperti besi oksida
yang mempunyai sifat menyerap sinar ultra violet, sehingga melinndungi lapisan
cat dari kerusakan yang disebabkan matahari. Namun, warna pigmen anorganik
biasanya terlihat kurang cerah atau agak kusam. Sedikit tips, untuk rumah di
daerah yang panas, pilihlah cat berwarna terang untuk eksterior sehingga tidak
menyerap panas.
Arah Hadap Bangunan
Arah hadap bangunan
terhadap penjuru mata angin juga sangat
mempengaruhi ketahanan warna cat pada permukaan tembok. Tembok bangunan yang
menghadap ke utara akan mendapat sinar secara langsung. Hasilnya, radiasi sinar
ultraviolet akan menyebabkan warna cat
tembok lebih cepat pudar.
Sementara arah hadap barat dan timur menerima sinar
matahari secara langsung lebih sedikit, sehingga warna cat tembok akan bertahan lebih lama dan yang paling sedikit
mendapatkan sinar matahari langsung, sehingga warna cat tembok relatif paling
awet.
Perawatan
Cat eksterior yang
baik memiliki perbandinagn keempat komponen penyusun seimbang. Dengan perbandingan yang tepat itu, cat eksterior dapat
dirawat cukup hanya dengan disikat plus diguyur air untuk membilas.
Untuk pembersihannya, gunakan saja sabun biasa. Jangan
gunakan bahan kimia — seperti
porstex— karena bias memperpendek usia
cat.
Sumber : Tabloid Rumah
ATASI SHOWER YANG BUNTU
Apabila kepala shower (pancuran
air) buntu, coba trik berikut. Rebus kepala shower dari logam dengan larutan 1
liter air ditambah satu cangkir cuka, selama 15 menit. Sedang untuk kepala
shower yang terbuat dari plastic, rendam dalam campuran air panas dan cuka
dengan perbandingan yang sama.
Sumber : Tabloid Rumah
MENYIMPAN CAT AGAR TAK KERING
Tak jarang, saat Anda ingin
menggunakan sisa cat yang disimpan dalam kaleng, cat sudah memadat. Hal ini
terjadi, karena Anda mungkin kurang rapat menutup kaleng.
Untuk menghindari hal tersebut,
contohlah trik berikut ini. Bersihkan bibir dan tutup kaleng dengan lap. Tutup
kaleng dan tekan-tekan hingga rapat benar. Setelah itu nyalakan lilin dan
teteskan lelehan lilin dan teteskan sekeliling tepi tutup kaleng. Selamat
mencoba. :)
Sumber : Tabloid Rumah
Senin, 08 April 2013
Keramik Mozaik: Keindahan Warna Dinding dan Lantai
Keramik mozaik semakin populer untuk mempercantik elemen bangunan. Ia menjadi pelapis dinding, lantai kamar mandi, back panel dapur, pelapis saniter, hingga dinding dan lantai kolam renang. Selain pada elemen bangunan, mozaik juga dapat diaplikasikan sebagai aksen pada sekat ruangan.
Tak ubahnya keramik lantai atau dinding, mozaik terbuat dari porselen, kaolin, dan bahan khusus. Ramuan itu dioven pada suhu 2.200ÂșC selama 24 jam. Daya tekannya mencapai 500kg/cm2. Berbentuk kepingan, mozaik dirangkai di atas jaring benang. Ukuran keping bervariasi, ada yang 18mmx18mm, 25mmx25mm, 28mmx28mm, 35mmx35mm, juga 50mmx50mm. Masing-masing keping memiliki tebal 3mm-4mm. Sebagai pengikat antarkepingan adalah jejaring berbahan nilon, mirip benang. Jaring berperan sebagai pengikat sekaligus perekat kepingan mozaik. Agar tak lepas, jejaring dilem ke bagian belakang mozaik. Jejaring juga memudahkan pemasangan.
Mozaik memiliki bentuk, desain, dan warna beragam. Ada yang
berbentuk kotak siku, bulat, kotak lengkung, dan segienam. Model lainnya berupa kembangan, dekoratif, dan acak. Variasi warnanya sampai ratusan, mirip dengan color card dari cat. Inilah yang membuat mozaik menjadi bahan pencitraan elemen rumah. Ia berupa kepingan yang dapat mengubah tampilan lantai atau dinding menjadi indah.
Untuk melihat cara pemasangan silahkan lihat video dibawah ini
Sumber : Teknik Konstruksi Bangunan Gedung & The Home Depot
Minggu, 07 April 2013
TIPS MENCEGAH RETAK PADA DINDING
- Untuk mencega dinding retak, gunakan bahan penyusun plesteran yang berkualitas baik, yaitu semen berkualitas baik dan pasir yang tidak bercampur tanah atau mengandung pasir putih.
- Sebagai alternaif, untuk plesteran yang berkualitas dapat menggunakan plesteran instan yang memiliki campuran lebih homogen/merata/menyatu dan daya rekat yang lebih tinggi. Walaupun harganya relatif mahal tetapi sesuai dengan mutu yang diperoleh
- Memberi waktu yang cukup antara proses plesteran dan pengacian (kira-kira 20 hari) dapat mencegah keretakan dinding. Hati-hati bila mengerjakan pada musim hujan, karena diperlukan waktu pengeringan yang lebih lama.
- Proses pengadukan antara semen, pasir dan air harus homogen/merata untuk mencegah keretakan. Untuk area basah, campuran semen dan pasir adalah 1:2 atau 1:3. Untuk area kering campuran cukup 1:6 atau 1:8.
Sumber: Serial Rumah
RETAK RAMBUT DINDING INTERIOR
Pola retak tidak beraturan dan celah berukuran kecil. Biasanya terjadi di dalam rumah.
Penyebab
1. Unsur-unsur pembentuk bahan plesteran tidak homogen, seperti pasir yang tidak bersih dan masih mengandung tanah.
2. Pengacian belu waktunya dilakukan pada plesteran. Pengacian baru bisa dilakukan minimal 2 minggu setelah plesteran.
Solusi Perbaikan
1. Pola retak rambut diperbesar dengan menggunakan 'kape' (scratch).
2. Tutup retak rambut tersebut dengan plamur tembok.
3. Setelah plamur tembok mengering, ampelas permukaannya. Selanjutnya, lakukan pengecatan.
Untuk retak rambut eksterior, penanganannya sama dengan interior tetapi cat yang digunakan menggunakan cat eksterior yang sifatnya fleksibel.
Sumber : Serial Rumah
Jumat, 05 April 2013
KERUSAKAN ATAP part 1
Permukaan Atap Kurang Rata/Melendut
Kemiringan atap kurang rata sehingga menggangu aliran air
Penyebab:
1. Jarak antara kuda-kuda terlalu panjang sehingga pada saat terkena beban, kayu melendut.
2. Dimensi dari balok terlalu kecil tidak sesuai dengan beban penutup atap
3. Kayu kuda-kuda sebagian dimakan rayap, sehingga kekuatan daya dukung kayu berkurang.
Solusi Perbaikan
1. Turunkan penutup atap pada daerah dimana terjadi penurunan.
2. Buat Perkuatan pada balok gording dengan menambah sekur.
3. Pasang kembali penutup atap dengan cek kemiringan.
Kemiringan atap kurang rata sehingga menggangu aliran air
Penyebab:
1. Jarak antara kuda-kuda terlalu panjang sehingga pada saat terkena beban, kayu melendut.
2. Dimensi dari balok terlalu kecil tidak sesuai dengan beban penutup atap
3. Kayu kuda-kuda sebagian dimakan rayap, sehingga kekuatan daya dukung kayu berkurang.
Solusi Perbaikan
1. Turunkan penutup atap pada daerah dimana terjadi penurunan.
2. Buat Perkuatan pada balok gording dengan menambah sekur.
3. Pasang kembali penutup atap dengan cek kemiringan.
TIPS : MEMILIH JENIS RANGKA ATAP part 2
"Amankah menggunakan atap baja ringan?"
"Bagaimana seharusnya cara memasang yang benar?"
"Kalau Roboh, siapa yang bertanggung jawab?"
Saat ini di Indonesia belum ada peraturan untuk struktur bangunan dengan baja ringan. Untuk mendapatkan rangka baja ringan yang berkualitas dan aman perlu mencermati beberapa hal.
1. Mutu Baja
Karena ketebalan profil baja ringan sangat tipis (0,5 mm-1 mm) maka bahan baja ringan yang umum dipakai adalah baja mutu tinggi (high tension steel).
2. Lapisan Anti Karat
Ada dua macam lapisan yang umum dipakai di Indonesia. Lapisan pertama adalah alumunium-zinc (alloy atau galvalum). Lapisan ini lebih tahan korosi terhadap garam, tetapi tidak tahan terhadap adukan semen. Oleh karena itu, sebaiknya digunakan untuk rangka atap dengan penutup metal atau material lain yang tidak menggunakan semen.
Lapisan kedua adalah zinc atau galvanis. Zinc/Galvanis kurang tahan terhadap air garam, tetapi tahan terhadap adukan semen. Sehingga zinc banyak digunakan untuk atap dengan penutup genteng keramik atau genteng beton (paling banyak digunakan di Indonesia). Hal ini karena bagian nok/karpusan biasanya diisi oleh adukan semen. Tentu saja bahan galvanis juga bisa digunakan rangka atap dengan penutup metal atau material lainnya.
3. Ketebalan Lapisan Anti Karat
Untuk mencapai ketahanan relatif setara, ketebalan zinc/galvanis harus lebih tebal dari alloy atau galvalum. Tebal lapisan zinc/galvanis tidak boleh kurang dari 220 gram/m2, Sedangkan alloy tidak kurang dari 150 gram/m2. Cukup sulit untuk mengetahui ketebalan lapisan ini secara visul. Jadi yang paling mudah adalah meminta jaminan secara tertulis, berapa ketebalan yang akan dipakai. Ketebalan ini sangat penting karena berpengaruh terhadap usia pakai baja ringan.
4. Desain Struktur
Perhitungan struktur baja ringan tidak sama dengan baja biasa karena perilaku struktur berbeda. Untuk itu tersedia perangkat lunak komputer khusus untuk konstruksi baja ringan. Hal ini tidak lain untuk menjamin kekuatan untuk mencapai efisiensi.
5. Sistem Pengaku
Rangka atap baja ringan terbuat dari baja tipis. Meskipun telah dibuat menjadi bentuk profil yang kokoh, tetapi kekakuannya lebih lemah dibandingkan dengan balok kayu atau besi. Sehingga struktur baja ringan harus dilengkapi dengan batang pengaku (bracing) ini.
6. Alat Sambung (Sekrup)
Sekrup yang digunakan adalah dengan ujung penembus baja tanpa mur. Untuk baja ringan, skrup yang dipakai harus berjenis khusus dengan alur kasar dan ada ruang di bawah kepala baut.
Alur yang kasar akan membuat baja tipis tersusun diantara alur, bukan dirusan oleh alur, sehingga sekrup mampu memikul beban yang besar di sambungan itu.
7. Proses Perakitan Rangka Atap
Perakitan yang terbaik dilakukan di pabrik dan bukan di lokasi proyek. Hal ini bertujuan agar kerapihan dan akurasinya terjamin dan tidak terganggu oleh cuaca.
Sumber : Serial Rumah
"Bagaimana seharusnya cara memasang yang benar?"
"Kalau Roboh, siapa yang bertanggung jawab?"
Saat ini di Indonesia belum ada peraturan untuk struktur bangunan dengan baja ringan. Untuk mendapatkan rangka baja ringan yang berkualitas dan aman perlu mencermati beberapa hal.
1. Mutu Baja
Karena ketebalan profil baja ringan sangat tipis (0,5 mm-1 mm) maka bahan baja ringan yang umum dipakai adalah baja mutu tinggi (high tension steel).
2. Lapisan Anti Karat
Ada dua macam lapisan yang umum dipakai di Indonesia. Lapisan pertama adalah alumunium-zinc (alloy atau galvalum). Lapisan ini lebih tahan korosi terhadap garam, tetapi tidak tahan terhadap adukan semen. Oleh karena itu, sebaiknya digunakan untuk rangka atap dengan penutup metal atau material lain yang tidak menggunakan semen.
Lapisan kedua adalah zinc atau galvanis. Zinc/Galvanis kurang tahan terhadap air garam, tetapi tahan terhadap adukan semen. Sehingga zinc banyak digunakan untuk atap dengan penutup genteng keramik atau genteng beton (paling banyak digunakan di Indonesia). Hal ini karena bagian nok/karpusan biasanya diisi oleh adukan semen. Tentu saja bahan galvanis juga bisa digunakan rangka atap dengan penutup metal atau material lainnya.
3. Ketebalan Lapisan Anti Karat
Untuk mencapai ketahanan relatif setara, ketebalan zinc/galvanis harus lebih tebal dari alloy atau galvalum. Tebal lapisan zinc/galvanis tidak boleh kurang dari 220 gram/m2, Sedangkan alloy tidak kurang dari 150 gram/m2. Cukup sulit untuk mengetahui ketebalan lapisan ini secara visul. Jadi yang paling mudah adalah meminta jaminan secara tertulis, berapa ketebalan yang akan dipakai. Ketebalan ini sangat penting karena berpengaruh terhadap usia pakai baja ringan.
4. Desain Struktur
Perhitungan struktur baja ringan tidak sama dengan baja biasa karena perilaku struktur berbeda. Untuk itu tersedia perangkat lunak komputer khusus untuk konstruksi baja ringan. Hal ini tidak lain untuk menjamin kekuatan untuk mencapai efisiensi.
5. Sistem Pengaku
Rangka atap baja ringan terbuat dari baja tipis. Meskipun telah dibuat menjadi bentuk profil yang kokoh, tetapi kekakuannya lebih lemah dibandingkan dengan balok kayu atau besi. Sehingga struktur baja ringan harus dilengkapi dengan batang pengaku (bracing) ini.
6. Alat Sambung (Sekrup)
Sekrup yang digunakan adalah dengan ujung penembus baja tanpa mur. Untuk baja ringan, skrup yang dipakai harus berjenis khusus dengan alur kasar dan ada ruang di bawah kepala baut.
Alur yang kasar akan membuat baja tipis tersusun diantara alur, bukan dirusan oleh alur, sehingga sekrup mampu memikul beban yang besar di sambungan itu.
7. Proses Perakitan Rangka Atap
Perakitan yang terbaik dilakukan di pabrik dan bukan di lokasi proyek. Hal ini bertujuan agar kerapihan dan akurasinya terjamin dan tidak terganggu oleh cuaca.
Sumber : Serial Rumah
TIPS : MEMILIH JENIS RANGKA ATAP part 1
Selama ini kayu menjadi material rangka atap yang paling umum digunakan, khususnya untuk rumah tinggal. Namun seiring dengan semakin langkanya kayu yang mengakibatkan semakin tingginya harga kayu, maka konsumen "dipaksa" untuk mempertimbangkan alternatif lain.
Besi dan baja seringkali menjadi pilihan untuk menggantikan kayu. Selain kekuatannya besi/baja juga tahan terhadap api dan dijauhi oleh rayap. Besi/baja sangat efisien digunakan pada bentang (jarak antartiang/kolom) yang besar, sehingga sering digunakan sebagai pengganti balok beton pada atap pelat beton
Sebagai perbandingannya adalah sebagai berikut.
- Tinggi balok beton 1/10 panjang bentang. Apabila panjang bentang 660 cm maka tinggi balok beton 600 : 10 = 60 cm.
- Tinggi balok baja 1/20 panjang bentang 600 cm maka tinggi balok beton 600 : 20 = 30 cm.
Beberapa tahun terkhir muncul rangka atap baja ringan yang terbuat dari profil baja bermutu tinggi yang telah diproses dengan lapisan galvanis. Lapisan ini selain berfungsi sebagai anti karat, juga untuk melindungi baja dari kelembaban, air garam, maupun mortar (semen basah).
Mengingat baja ringan belum lama dikenal di Indonesia, maka tidak mengherankan bila muncul banyak pertanyaan dalam benak konsumen. Terlebih ketika banyak berita mengenai robonya rangka atap baja ringan diberbagai lokasi.
Sumber : Serial Rumah
Sumber : Serial Rumah
Kamis, 04 April 2013
MENGATASI DINDING KAMAR MANDI LEMBAB
Seringkali dinding kamar mandi mengalami lembab pada dinding-dindingnya sehingga dinding mudah rapuh. Untuk mengatasi itu ada beberapa cara diantaranya adalah dengan memperbaiki kualitas spesi atau adukan semen dan pasir dengan perbandingan 1:2 atau 1:3 dan lapisi dinding kamar mandi anda dengan keramik setinggi minimal 1,5 meter. Kualitas dinding dengan campuran khusus ini disebut trasram. Sekian, semoga dapat membantu anda dalam merencanakan kamar mandi dengan dinding kuat dan berkualitas.
Langganan:
Postingan (Atom)