Jumat, 05 April 2013

TIPS : MEMILIH JENIS RANGKA ATAP part 1

Selama ini kayu menjadi material rangka atap yang paling umum digunakan, khususnya untuk rumah tinggal. Namun seiring dengan semakin langkanya kayu yang mengakibatkan semakin tingginya harga kayu, maka konsumen "dipaksa" untuk mempertimbangkan alternatif lain.

Besi dan baja seringkali menjadi pilihan untuk menggantikan kayu. Selain kekuatannya besi/baja juga tahan terhadap api dan dijauhi oleh rayap. Besi/baja sangat efisien digunakan pada bentang (jarak antartiang/kolom) yang besar, sehingga sering digunakan sebagai pengganti balok beton pada atap pelat beton
Sebagai perbandingannya adalah sebagai berikut.
  1.  Tinggi balok beton 1/10 panjang bentang. Apabila panjang bentang 660 cm maka tinggi balok beton 600 : 10 = 60 cm.
  2. Tinggi balok baja 1/20 panjang bentang 600 cm maka tinggi balok beton 600 : 20 = 30 cm.
Beberapa tahun terkhir muncul rangka atap baja ringan yang terbuat dari profil baja bermutu tinggi yang telah diproses dengan lapisan galvanis. Lapisan ini selain berfungsi sebagai anti karat, juga untuk melindungi baja dari kelembaban, air garam, maupun mortar (semen basah). 
Mengingat baja ringan belum lama dikenal di Indonesia, maka tidak mengherankan bila muncul banyak pertanyaan dalam benak konsumen. Terlebih ketika banyak berita mengenai robonya rangka atap baja ringan diberbagai lokasi.

Sumber : Serial Rumah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar